Dinsos Jatim dan Tim RSJ Menur Bebaskan Sembilan ODGJ Pasung di Bangkalan

  • 17 Maret 2020
  • 1 Like

Dinsos Jatim dan Tim RSJ Menur Bebaskan Sembilan ODGJ Pasung di Bangkalan

BANGKALAN- Pemprov Jatim kini terus mengawal program Bebas Pasung 2024. Setelah beberapa waktu lalu menyasar Kab. Malang, kini Pemprov melalui Dinsos Jatim bersama tim RSJ Menur Surabaya, kembali melakukan pembebasan pasung di Kabupaten Bangkalan.

Sedikitnya, 9 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dari Kabupaten Bangkalan, Senin (16/3/2020), berhasil dibebaskan dari pasung dan langsung dievakuasi ke RSJ Menur Surabaya. Salah satunya, Ajib (30), warga Desa Kemoning, Kec. Tragah, Kabupaten Bangkalan.

Pria yang sudah terpasung mulai usia 16 tahun ini bisa dievakuasi ke RSJ Menur berkat kerjasama Pemprov dengan Dinkes setempat. Dalam kesempatan ini, Kadinsos Jatim, Dr Alwi bersama Dirut RSJ Menur, dr M Mufidin Ilham dan Kadinkes Kab. Bangkalan Sudiyo terjun langsung ikut dalam proses pembebasan Ajib.

Dirut RSJ Menur, Mufidin Ilham mengungkapkan, program bebas pasung bagi penderita ODGJ merupakan salah satu program prioritas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Khusus di Bangkalan, setidaknya 9 ODGJ yang berhasil dibebaskan kali ini.

"Harapan kami, setelah pengobatan di RSJ Menur nanti, penderita akan dilatih bersosialisasi di UPT Dinsos Bangkalan. Kalau ODGJ tersebut sudah membaik, akan dikembalikan ke masyarakat dan tidak perlu dipasung lagi," ujar Ilham.

Kadinsos Jatim, Alwi, juga menegaskan jika pembebasan pasung ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan Gubernur Jatim tentang Bebas Pasung 2024.

Menurutnya, upaya pembebasan pasung bagi penderita ODGJ ini akan dilakukan secara bertahap, dengan cara bersinergi dengan RSJ Menur dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

"Mudah-mudahan pembebasan pasung bagi ODGJ ini bisa berjalan dengan lancar dan bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupatem-kota se Jatim," harapnya.

Sementara, Kadinkes Bangkalan, Sudiyo mengaku sangat berterima kasih dengan program Gubernur Jatim tentang bebas pasung 2024.

Program ini, menurutnya, merupakan program yang sangat ditunggu-tunggu. Sebab, penderita ODGJ di Kabupaten Bangkalan saat ini tercatat sebagai jumlah terbanyak di Jatim, dengan angka 112 orang.

"Setelah dibawa ke RSJ Menur, kami berharap semua ODGJ itu nanti bisa sembuh, sehat dan normal, sehingga bisa berkumpul kembali dengan masyarakat dan keluarganya,” harap Sudiyo.

Sementara, anggota Komisi E DPRD Jatim, Matur Husyairi juga mengapresiasi langkah Pemprov Jatim kali ini. Ia pun berharap, agar semua ODGJ yang ada di Kabupaten Bangkalan bisa terevakuasi seluruhnya, meski secara bertahap.

Matur bahkan mengaku tak menyangka jika jumlah ODGJ yang ada di daerah asalnya itu menduduki jumlah terbanyak di Jatim.

"Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja secara maksimal untuk penderita ODGJ bebas dari pasung. Semoga langkah baik ini bisa terus berlanjut,” ujarnya. (yus)

Share the post

Berita terkait

Post Image

Tim JSC Jember Lepas Empat Pasien Pasung dan Non Pasung

Post Image

Tersisa 330 Kasus, Kadinsos Mantapkan Komitmen Jatim Bebas Pasung

Post Image

.